BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan dari bab ini adalah untuk
memberikan pemahaman kepada anda mengenai apa yang di maksud dengan manajemen
keuangan. Setelah anda menyelesaikan bab ini, maka anda seharusnya sudah memiliki
pandangan yang cukup baik tentang apa yang mungkin akan dilakukan oleh
mahasiswa yang mengambil jurusan keuangan setelah mereka lulus nanti. Anda juga
seharusnya telah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang :
1.
Beberapa kekuatan yang akan memengaruhi manajemen keuangan di masa
depan.
2.
Posisi keuangan dalam sebuah organisasi perusahaan.
3.
Hubungan antara manajer-manajer keuangan dan rekan-rekan mereka di
departemen akutansi, pemasaran, produksi, dan sumber daya manusia.
4.
Tujuan-tujuan perusahaan.
5.
Cara bagaimana para manajer keuangan dapat memberikan kontribusinya
dalam pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Ø Ingin mengetahui secara luas tentang tinjauan
manajamen keuangan ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat
diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana
dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana
untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien (Sartono, 1998).
Pendapat lain mengemukakan manajemen keuangan adalah pengaturan kegiatan
keuangan yang menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian
kegiatan keuangan. (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002: 4). Sedangkan
menurut Husnan (2000) manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan,
analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah pengaturan kegiatan keuangan yang
mencakup keputusan investasi, pembiayaan, dan deviden suatu perusahaan.
2.2 Fungsi dan
Tujuan Manajemen Keuangan
Menurut J. Fred Weston dan
Thomas E. Copeland, (1995: 3) fungsi manajemen keuangan adalah menyangkut
keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian
deviden pada suatu perusahaan. Pendapat lain yang dikemukakan J. Fred Weston
dan Thomas E. Copeland, (1995: 21) fungsi utama manajemen keuangan adalah merencanakan,
memperoleh, dan menggunakan dana untuk menghasilkan kontribusi maksimum
terhadap operasi yang efisien dari suatu organisasi. Sedangkan tujuan manajemen
keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (maximation wealth
of stockholder) melalui maksimalisasi nilai perusahaan. Tujuan ini dapat
ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan pemegang
saham yang diharapkan akan diperoleh di masa mendatang.
2.3 Peluang Karir Dalam Manajemen Keuangan
Bagian keuangan
terdiri atas tiga bidang yang saling berkaitan :
1.
Pasar uang dan modal, yang berurusan dengan bursa saham dan institusi-institusi
keuangan.
2.
Investasi, yang berfokus pada keputusan yang diambil oleh baik
investor individual maupun institusional ketika mereka memilih
sekertaris-sekertaris untuk portofolio investasi mereka.
3.
Manajemen keuangan, atau “keuangan bisnis” yang melibatkan
pengmbilan-pengambilan keputusan didalam perusahaan.
Terdapat banyak dan beragam
kesempatan karir didalam setiap bidang, tetapi para manajer keuangan harus
memiliki pengetahuan dari ketiga bidang tersebut jika mereka ingin mampu
melaksanakan pekerjaan mereka dengan baik.
2.4 Uang dan Pasar Modal
Kebanyakan orang yang mengambil jurusan keuangan akan
bekerja di institusi-institusi keuangan, termasuk diantaranya bank, perusahaan
asuransi, reksa dana, dan perusahaan-perusahaan perbankan investasi. Untuk
meraih sukses di bidang ini, kita membutuhkan pengetahuan akan teknik-teknik
valuasi, factor-faktor yang menyebabkan naik dan turunnya tingkat suku bunga,
peraturan-peraturan dimana industry keuangan menjadi subyek dan berbagai jenis
instrument-instrumen keuangan (hipotek, kredit mobil, sertifikat deposito dan
seterusnya). Kita juga membutuhkan pengetahuan umum tentang seluruh aspek dari
administrasi bisnis, karena manajemen dari sebuah institusi keuangan pastinya
akan melibatkan akutansi, pemasaran, personalia dan system computer, disamping
manajemen keuangan. Kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis
adalah suatu hal yang penting disini, termasuk juga “keahlian menghadapi orang”
atau kemampuan untuk membuat orang lain melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
2.5 Investasi
Para lulusan
dibidang keuagan yang melanjutkan kearah investasi sering kali akan bekerja
pada perusahaan sekuritas seperti Merrill Lynch, bank di bagian penjualan
maupun sebagai seorang analis sekuritas.yang lain akan bekerja untuk bank,
reksa dana, atau perusahaan-perusahaan asuransi didalam mengelola portofolio
investasi mereka; untuk kantor konsultan keuangan yang akan memberikan saran
kepada investor-investor individual ataupun dana pension mengenai bagaimana
cara menginvestasikan modal mereka; untuk perbankan investasi yang fungsi utamanya adalah untuk membantu bisnis
mendapatkan modal baru; atau sebagai perencanaan keuangan yang tugasnya adalah
untuk membantu individu-individu mengembangkan tujuan dan portofolio keuangan
dalam jangka panjang. Tiga fungsi utama di dalam bidang investasi adalah
penjualan, menganalisis masing-masing sekertaris, dan menentukan campuran
sekuritas yang optimal bagi tiap investor.
2.6 Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan
adalah bidang yang terluas dari ketiga bidang yang telah disebutkan sebelumnya,
dan yang paling banyak memiliki peluang pekerjaan. Manajemen keuangan memiliki
arti penting disemua jenis bisnis, termasuk perbankan dan institusi-institusi
keuangan lainnya, sekaligus juga perusahaan-perusahaan industry dan ritel.
Manajemen keuangan juga penting pula artinya didalam operasi-operasi
pemerintah, mulai dari sekolah maupun rumah sakit hingga departemen jalan raya.
Peluang pekerjaan dibidang manajemen keuangan juga dapat dimulai dari mengambil
keputusan sehubungan dengan ekspansi pabrik hingga memilih jenis sekuritas apa
yang diterbitkan ketika melakukan ekspansi pendanaan. Para manajer keuangan
juga memiliki tanggung jawab untuk menentukan syarat-syarat kredit ketika
pelanggan ingin melakukan pembelian, berapa banyak persediaan yang seharusnya
dimiliki oleh perusahaan, berapa banyak uang tunai yyang disimpan dikasir,
keputusan untuk memilih mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain (analisis
penggabungan usaha, dan berapa banyak laba perusahaan yang akan dimasukkan
embali kedalam bisnis atau dibayarkan sebagian deviden.
Tanpa memandang
bidang apa yang akan dipilih oleh seseorang yang mengambil jurusan keuangan, ia
akan tetap membutuhkan pengetahuan dari bidang tersebut. Sebagai contoh,
seorang petugas pinjaman bank tidak akan dapat melakukan pekerjaannya dengan
baik tanpa memiliki suatu pemahaman yang baik pula akan manajemen keuangan,
karena ia harus menilai seberapa baik suatu bisnis telah dioperasikan. Jadi
jika anda memutuskan untuk memilih bidang keuangan sebagai karir anda, anda
akan perlu mengetahui beberapa hal dari ketiga bidang tersebut.
Tetapi andaikan
anda tidak merencanakan mengambil bidang keuangan sebagai jurusan anda. Apakah
subyek ini masih penting artinya bagi anda? Tentu saja, karena dua alasan :
1.
Anda memerlukan pengetahuan dibidang keuangan dalam membuat banyak
keputusan pribadi, mulai dari melakukan investasi untuk masa-masa pensiun anda
sampai memutuskan apakah anda akan menyewa atau membeli sebuah mobil.
2.
Hampir seluruh keputusan bisnis yang penting memiliki implikasi
keuangan, sehingga keputusan-keputusan yang penting umumnya dibuat oleh suatu
tim yang terdiri atas perwakilan departemen akutansi, keuangan, hukum,
pemasaran, personalia, dan produksi.
Oleh karenanya, jika anda ingin
berhasil diarena bisnis, anda harus memiliki kompetensi yang tinggi dibidang
anda sendiri, pemasaran misalnya, disamping pemahaman akan disiplin bisnis yang
lain, termasuk keuangan.
Jadi, terdapat implikasi-implikasi
keuangan yang di hamper semua keputusan bisnis, dan para eksekutif nonkeuangan
secara sederhana harus mengetahui cukup banyak ilmu keuangan untuk menangani
implikasi-implikasi tersebut di dalam analisis terspesialisasi mereka
masing-masing. Karena hal itu, setiap mahasiswa bisnis, tanpa melihat
jurusannya, sebaiknya memiliki kepentingan dengan manajemen keuangan.
2.7 Manajemen Keuangan Di
Era Milenium Baru
Ketika manajemen
keuangan muncul sebagai satu bidang study yang terpisah diaeal tahun 1900-an,
penekanan yang diberikannya adalah pada aspek-aspek hukum dari penggabungan
usaha, pembentukan perusahaan-perusahaan baru, dan beragam jenis sekuritas yang
dapat diterbitkan oleh perusahaan untuk menghimpun modal. Selama masa depresi
di tahun 1930-an, penekanan tersebut bergeser kearah kebangkrutan dan
reorganisasi, likuiditas perusahaan, dan peraturan0peraturan bursa saham.
Selama tahun 1940-an dan awal 1950-an, keuangan terus diajarkan sebagai sebuah
subyek yang deskriptif dan institusional, yang lebih di lihat dari sudut
pandang pihak luar daripada sudut pandang seorang manajer. Akan tetapi, suatu
pergerakan ke arah analisis teoretis telah dimulai diakhir tahun 1950-an, dan
fokusnya berpindah kearah keputusan-keputusan manajerial yang dirancang untuk
memaksimalkan nilai perusahaan.
Focus pada
memaksimalkan nilai masih terus dilanjutkan ketika kita memulai abad ke-21.
Namun, terdapat dua tren lain yang semakin memiliki arti penting. Yang perama,
globalisasi bisnis dan yang kedua, meningkatnya penggunaan teknologi informasi.kedua
tren ini memberikan kesempatan-kesempayan baru yang menggembirakan bagi
perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas dan mengurangi resikonya. Akan
tetapi tren-tren ini juga mengarah pada peningkatan persaingan dan munculnya
resiko-resiko baru.untuk menekankan masalah-masalah tersebut disepanjeng buku,
profil mengenai bagaimana perusahaan atau industry telah di pengaruhi oleh
meningkatnya globalisasi dan perubahan teknologi akan di sajikan secara rutin.
Profil-profil ini dapat ditemukan dikotak yang berjudul “perspektif global” dan
“peranan teknologi.”
2.8 Globalisasi Bisnis
Banyak perusahaan
saat ini semakin mengandalkan diri pada operasi-operasi di luar negeri. Table
1-1 merangkum prosentase dari pendapatan dan laba luar negri untuk 10
perusahaan terkemuka. Sangat jelas bahwa kesepuluh perusahaan “Amerika” ini
memiliki kepentingan-kepentingan internasional.
Table
1.1
Presentase Pendapatan dan Laba Bersih Operasi di Luar Negeri untuk
10 Perusahaan Terkemuka
Perusahaan
|
Presentase
pendapatan yang berasal dari luar negeri
|
Presentase
laba bersih yang dihasilkan di luar negeri
|
Coca-cola
|
60,8
|
35,9
|
Exxon
Mobile
|
69,4
|
60,2
|
General
Electric
|
32,6
|
25,2
|
General
Motor
|
26,1
|
60,6
|
IBM
|
57,9
|
48,4
|
JP
Morgan Chase & Co.
|
35,5
|
51,7
|
McDonald’s
|
63,1
|
61,7
|
Merck
|
18,3
|
58,1
|
Minn.
Mining & Mfg.
|
52,9
|
47,0
|
Sears,
Roebuck
|
10,5
|
7,8
|
Empat factor telah
mengarah pada meningkatnya globalisasi dibidang bisnis:
1.
Penigkatan dibidang komunikasi dan transportasi telah menurunkan
biaya pengiriman dan membuat perdagangan internasional menjadi lebih mungkin
untuk dilakukan.
2.
Meningkatnya pengaruh politis dari para konsumen, yang menginginkan
produk-produk dengan harga yang rendah namun bermutu tinggi. Hal ini telah
membantu mengurangi pembatasan perdagangan yang dirancang untuuk memproteksi
pabrikan domestic dan para karyawannya yang tidak efisien dan berbiaya tinggi.
3.
Dengan semakin majunya teknologi, biaya pengembangan produk-produk
baru juga ikut meningkat. Peningkatan biaya ini telah mengarah pada terciptanya
kerjasama diantara perusahaan-perusahaan seperti Eastman Kodak dan SANYO, dan
pada operasi-operasi global dari banyak perusahaan ketika mereka mencoba untuk
memperluas pasar dan akhirnya menyebakan biaya pengembangan pada penjualan unit
yang meningkat.
4.
Di sebuah dunia yang dipenuhi perusahaan-perusahaan multinasional
yang mampu memindahkan produksi ke tempat manasaja yang memiliki biaya rendah,
sebuah perusahaan yang operasi produknya dibatasi di hanya suatu Negara tidak
akan dapat berkompetisi kecuali jika biaya di Negara asalnya ternyata memang rendah,
suatu kondisi yang tidak selalu terjadi di banyak perusahaan AS.
Sebagai akibat dari keempat factor
diatas, perusahaan dituntut untuk berproduksi dan menjual secara global jika
ingin dapat bertahan hidup.
Perusahaan-perusahaan jasa, termasuk
diantranya bank, agen-agen periklanan, dan kantor akuntan public, juga di paksa
untuk ‘go global,” karena perusahaan-perusahaan ini dapat melayani klien multinasional
mereka dengan lebih baik jika mereka memiliki operasi di seluruh dunia. Memang
tentunya, selalu akan ad aperusahaan yang sepenuhnya domestic. Namun begitu
pertumbuhan yang paling dinamis, dan peluang pekerjaan yang terbaik, sering
kali terdapat di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia.
Bahkan bisnis yang beroperasi
sepenuhnya di Amerika Serikat tidak kebal terhadap efek globalisasi ini.
Misalnya, biaya pembuatan rumah di bagian pinggiran Nebraska telah dipengaruhi
oleh tingkat suku bunga dan harga kayu- keduanya ditentukan oleh
kondisi-kondisi permintaan dan penawaran seluruh dunia. Lebih jauh lagi,
permintaan akan rumah-rumah pembuat rumah dipengaruhi oleh tingkat suku bunga
dan juga oleh kondisi didalam ekonomi pertanian lokal, yang sangat bergantung
pada permintaan Negara asing akan gandum. Untuk beroperasi secara efisien, para
pembuat rumah di Nebraska harus mampu meramalkan kebutuhan akan perumahan, dan
permintaan tersebut bergantung pada peristiwa-peristiwa di seluruh dunia. Jadi,
paling tidak, sedikit pengetahuan tentang kondisi ekonomi global adalah hal
yang penting bagi hamper setiap orang, dan tidak hanya bagi mereka yang
terlibat dengan bisnis yang beroperasi secara internasional.
2.9 Teknologi Informasi
Seiring dengan
masuknya kita ke era milenium baru, kita akan melihat perkembangan yang
terus-menerus dari teknologi computer dan komunikasi, dan hal ini akan terus
berlangsung sampai akhirnya merevolusikan baggaimana keputusan-keputusan
keuangan dibuat. Perusahaan saling menghubungkan jaringan computer pribadi satu
sama lain, ke computer mainframe perusahaan, ke internet, dan ke computer
pemasok dan pelanggan mereka. Jadi, manajer keuangan semakin dapat berbagi
informasi dan mengadakan pertemuan “tatap muka” dengan kolega-kolega mereka
yang terpisah oleh jarak melalui telekonferensi video. Kemampuan untuk
mengakses dan menganalisis data secara real-time juga berarti bahwa dalam
pengambilan keputusan bisnis, analisis kuantitatif menjadi lebih penting dan
“firasat” menjadi kurang berarti. Akibatnya, generasi manajer keuangan ke depan
akan membutuhkan keahlian computer dan kuantitatif yang harus lebih kuat
daripada yang dibutuhkan di masa lalu.
Perubahan
teknologi tidak hanya memengaruhi resiko dan peluang yang harus dihadapi oleh
manajer keuangan setiap hari, namun juga secara dramatis telah mengubah kondisi
perusahaan. Table 1-2 menunjukkan 15 perusahaan teratas di peringkat fortune
500 (yang diberi peringkat menurut kapitalisasi pasar mereka) pada tahun 2000,
1990, dan 1980. Perusahaan-perusahaan minyak, kendaraan bermotor dan manufaktur
mendominasi peringkat yang awal, sedangkan peringat tahun 2000 mencakup
perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada teknologi seperti Microsoft, America
Online, Intel, dan Cisco System. Perusahaan-perusahaan lain yang lebih
tradisional seeperti Walmart dan Citigroup, yang masuk dalam peringkat ini
tahun 2000, telah tumbuh sebagian besar dikarenakan oleh kemampuan mereka untuk
mengambil keuntungan dari perubahan teknologi.
Table 2.2
15 Perusahaan Teratas Fortune 500 untuk Tahun 2000, 1990,
dan 1980 (Diberi Peringkat Menurut Kapitalisasi Pasar)
2000
|
1990
|
1980
|
General
Electric
|
IBM
|
Exxon
|
Exxon
Mobile
|
Exxon
|
General
Motors
|
Microsoft
|
General
Motors
|
IBM
|
Pfizer
|
Ford
Motor
|
Mobil
|
Citigroup
|
General
Electric
|
Texaco
|
Wal-Mart
Stores
|
Mobil
|
Standard
Oil of California
|
Intel
|
DuPont
|
Gilf
Oil
|
American
International Group
|
Shell
Oil
|
Standard
Oil of Indiana
|
America
Online
|
Chevron
|
Ford
Motor
|
Merck
|
Amoco
|
General
Electric
|
AT&T
|
Philip
Morris
|
Shell
Oil
|
IMB
|
Texaco
|
Atlantic
Richfield
|
Cisco
System
|
Dow
Chemical
|
International
Telephone & Telegraph
|
SBC
Communications
|
Digital
Equipment
|
Eastman
Kodak
|
Verizon
Communications
|
Procter
& Gamble
|
DuPont
|
Perubahan
teknologi memberikan peluang maupun ancaman. Kemajuan teknologi memungkinkan
bisnis untuk mengurangi biaya dan memperluas pasar. Pada waktu yang sama,
perubahan teknologi dapat menciptakan tambahan kompetisi, yang mungkin dapat
mengurangi profitabilitas di pasar yang sudah ada.
Industry perbankan
menjadi satu contoh yang baik dari pedang teknologi yang bermata dua ini.
Kemajuan teknologi telah memungkinkan bank-bank memproses informasi dengan jauh
lebih efisien, yang selanjutnya akan mengurangi biaya memproses cek, memberikan
kredit, dan mengidentifikasikan risiko kredit yang buruk. Teknologi juga
memungkinkan bank-bank melayyani nasabah mereka secara lebih baik. Sebagai
contoh, nasabah bank saat ini menggunakan anjungan tunai mandiri (ATM) yang
tersebar di mana-mana, mulai dari supermarket sampai mal lokal. Kini, banyak
bank juga menawarkan produk-produk yang memungkinkan nasabah mereka menggunakan
internet untuk mengelola rekening mereka dan untuk membayar tagihan-tagihan. Akan tetapi, perubahan
teknologi juga mengancam profitabilitas bank-bank tersebut. Banyak nasabah
tidak lagi merasa tertarik untuk menggunakan bank lokal, dan internet
memungkinkan mereka untuk belanja dimana saja di seluruh dunia untuk
mendapatkan tingkat simpanan dan pinjaman yang terbaik. Satu ancaman yang lebih
besar lagi adalah perkembangan secara terus-menerus dari perdagangan
elektronik. Perdagangan elektronik memungkinkan pelanggan dan bisnis melakukan
transaksi secara langsung, sehingga mengurangi kebutuhan adanya perantara
seperti bank-bank komersial. Di tahun-tahun ke depan, manajer keuangan akan
harus terus mengikuti perkembangan teknologi, dan mereka harus siap untuk
mengadaptasikan bisnis mereka ke lingkungkannya yang mengalami perubahan.
2.10 Bentuk Alternatif Organisasi
Bisnis
Terdapat tiga
bentuk utama organisasi bisnis:
1. Kepemilikan
perseorangan.
2. Persekutuan
atau firma
3. Perseroan
terbatas (PT)
Dilihat dari jumlahnya, sekitar 80
persen perusahaan merupakan perusahaan perseorangan, sedangkan sisanya terbagi
rata antara persekutuan dan perseroan terbatas. Namun, jika dilihat dari nilai
dolar penjualan, sekitar 80 persen penjualan dari seluruh perusahaan dilakukan
oleh perseroan terbatas, sekitar 13 persen oleh kepemilikan perseorangan, dan
sekitar 7 persen oleh persekutuan. Karena kebanyakan bisnis dilakukan oleh
perseroan terbatas, dalam buku ini kita akan lebih berkonsentrasi pada bentuk
organisasi tersebut. Namun, penting untuk memahami perbedaan-perbedaan yang
terdapat di masing-masing bentuk tersebut.
2.11 Kepemilikan Perseorangan
Kepemilika
perseorangan (sole proprietorship) adalah suatu bisnis tidak terinkorporasi
yang dimiliki oleh seorang individu. Memulai bisnis sebagai kepemilikan
perseorangan adalah mudah-kita hanya tinggalmemulai operasi bisnis. Akan
tetapi, bahkan bisnis yang terkecil sekalipun biasanya harus diberi izin
terlebih dahulu oleh suatu badan pemerintah.
Kepeilikan ini
memiliki tiga keunggulan penting:
1.
Dapat dibentuk dengan mudah dan murah.
2.
Menjadi subyek dari sedikit peraturan pemerintah.
3.
Bisnis ini dapat terhindar dari pajak penghasilan perusahaan (di
Indonesia disebut sebagai pajak badan).
Kepemilikan ini juga memiliki tiga kelemahan penting:
1.
Sulit bagi satu kepemilikan perseorangan untuk mendapatkan modal
dalam jumlah besar.
2.
Pemilik memiliki kewajiban pribadi yang tidak terbatas untuk
utang-utang bisnisnya, yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar dari
uang yang diinvestasikan di dalam perusahaan tersebut.
3.
Usia dari suatu bisnis yang diorganisasikan dalam suatu kepemilikan
perseorangan terbatas pada usia dari individu yang mendirikannya.
Karena tiga alasan ini, kepemilikan
perseorangan utamanya digunakan untuk operasi-operasi bisnis kecil. Namun, banyak
bisnis seringkali dimulai dalam bentuk kepemilikan perseorangan dan kemudian
diubah menjadi perseroan terbatas manakala pertumbuhan mereka menyebabkan
kerugian dari bentuk kepemilikan telah melebihi keuntungannya.
2.12 Persekutuan
Suatu persekutuan (partnership) terjadi ketika dua atau lebih orang
bekerjasama untuk melakukan suatu bisnis nonkorporasi. Persekutuan dapat
beroperasi di bawah derajat formalitas yang berbeda-beda, mulai dari informal,
kesepakatan lisan, sampai persetujuan formal yang dicatatkan pada sekertaris
Negara bagian di Amerika Serikat di mana persekutuan tersebut dibentuk.
Keunggulan utama dari persekutuan adalah biayanya yag rendah dan kemudahan
pembentukan. Persekutuan juga terhindar dari pajak penghasilan perusahaan.
Kelemahannya sama dengan yang dikaitkan pada kepemilikan perseorangan:
1.
Kewajiban yang tidak terbatas.
2.
Usia organisasi yang tidak terbatas.
3.
Kesulitan dalam memindahkan kepemilikan.
4.
Kesulitan dalam mendapatkan modal dalam jumlah besar.
Tentang keajiban, para mitra atau
partner memiliki potensi untuk kehilangan harta pribadinya, bahkan harta yang
tidak diinvestasikan di dalam bisnis tersebut, karena menurut hukum
persekutuan, setiap mitra memiliki kewajiban atas utang-utang bisnisnya. Oleh
karena itu, jika salah satu mitra tidak mampu memenuhi kewajiban proratanya
ketika persekutuan tersebut mengalami kebangkrutan, mitra-mitra yang lain harus
mampu memenuhi klaim yang belum terpenuhi tersebut, menggunakan harta pribadi
mereka sampai tingkat yang dibutuhkan. Para mitra dari kantor akuntan public
nasional Laventhol dan Horwath, suatu persekutuan besar yang bangkrut akibat tuntutan
yang diajukan oleh para investor yang mengandalkan diri pada laporan audit
mereka yang salah, mendapat pelajaran tentang resiko yang terdapat dalam
menjalankan bisnis sebagai suatu persekutuan. Saat ini, Arthur Andersen sedang
berjuang untuk menghindari nasib yang sama. Jadi, seorang mitra texas yang
mengaudit sebuah bisnis yang sedang jatuh dapat memberikan keruntuhan pada
seorang mitra dari new York yang bahkan tidak pernah mendekati perusahaan klien
tersebut.
Tiga kelemahan yang pertama-keajiban
yang tidak terbatas, organisasi yang tidak permanen, dan kesulitan dalam
memindahkan kepemilikan-menyebabkan adanya kelemahan yang keempat, kesulitan
yang dimiliki persekutuan untuk menarik sejumlah besar modal. Hal ini umumnya
bukanlah suatu masalah untuk perusahaan yang tumbuh secara perlahan, tetapi
jika produk atau layanan suatu perusahaan benar-benar maju, dan jika perusahaan
perlu untuk mendapatkan modal dalam jumlah besar untuk mengapitalisasikan
peluangnya, kesulitan dalam menarik modal dappat menjadi sebuah hambatan besar.
Jadi, perusahaan-perusahaan yang tumbuh seperti Hewlett-packard dan Microsoft
umumya memulai hidupnya sebagai suatu kepemilikan perseorangan atau
persekutuan, tetapi pada suatu titik tertentu para pendirinya merasa perlu
untuk mengubahnya menjadi suatu perseroan terbatas.
2.13 Bentuk-Bentuk Badan Usaha
Aspek
penting penting manajemen keuangan bagi seluruh usaha baik yang besar maupun
yang yang kecil sekalipun semuanya sama. Ada tiga jenis bentuk usaha utama
yaitu :
1. Kepemilikan
perseorangan ( proprietorship)
Kepemilikan perseorangan adalah suatu usaha
yang dimiliki oleh satu orang dan tidak berbadan hukum. Kepemilikan
perseorangan ini memiliki tiga keunggulan, yaitu
a. Dapat
dibentuk dengan mudah dan murah
b. Tidak
terlalu diatur oleh peraturan pemerintah
c. Menjadi
subjek dari pajak penghasilan yang yang lebih rendah daripada perseroan
terbatas
Dan kepemilikan
perseorangan juga memiliki tiga keterbatasan, yaitu :
a. Pemiliknya
memiliki kewajiban pribadi yang tidak terbatas atas utang usaha yang melebihi
investasinya.
b. Sulit
mendapat modal yang tinggi atau besar
c. Usia
usahanya terbatas
2. Persekutuan
(partnership)
Persekutuan adalah suatu usaha yang dimiliki
oleh dua atau lebih orang dan tidah berbadan hukum yang memutuskan untuk
melakukan suatu usaha bersama. Kepemilikannya memiliki keunggulan yang sama
seperti perseorangan. Dan memiliki tiga keterbatasan yang sama seperti
kepemilikan persekutuan. Hanya saja bedanya masalah kewajiban, setiap sekutu
bertanggung jawab atas utang usaha. Jika salah satu sekutu tidak mampu memenuhi
kewajibannya, maka sekutu lain harus bertanggungjawab atas sekutu lain untuk
membantu membayar klaim yang belum terpenuhi.
3. Perseroan
Terbatas (corporations)
Perseroan terbatas adalah suatu entitas hukum
yang dibentuk oleh suatu negara bagian. Ada tiga faktor yang memudahkan
perseroan terbatas ini mendapat modal sesuai dengan kebutuhan, yaitu :
1. dipisah dan dibedakan dari pemilik dan
manajernya
2. memiliki
usia yang tidak terbatas
3. pemilik
tidak bertanggungjawab atas investasinya dan mudahnya dalam pemindahan
kepemilikan
Dan
kelemahan perseroan terbatas ini adalah pajak, yaitu laba perseroan terbatas
menjadi subjek dari perpajakan ganda pada tingkat perusahaan. Ada tiga alas an
membentuk perseroan terbatas untuk membandingkan keuntungan :
a. Kewajiban
Terbatas mengurangi resiko yang di tanggung oleh investor
b. Nilai
perusahaan bergantung pada peluangnya untuk menarik modal
c. Nilai
asset bergantung pada likuiditas
2.14 Harga Saham Dan Nilai Pemegang Saham
Tujuan utama manajemen adalah untuk
memaksimalisasi kekayaan pemegang saham
(stockholder wealth maximization)dengan mempertimbangkan resiko dan
waktu yang terkait dengan perkiraam raba persaham. meliputi :
Perusahaan memiliki beberapa
departemen yang berbeda, antara lain pemasaran, akuntansi, produksi, sumber
daya manusia. Dan tugas utama departemen keuangan adalah mengevaluasi usulan
keputusan dan menilai pengaruhnya pada harga
saham dan kekayaan pemegang saham.
2.15 Hubungan Keagenan
Para manajer diberi kekuasaan oleh
para pemilik perusahaan, yaitu pemegang saham untuk untuk membuat keputusan,
dimana hal ini menciptakan potensi konflik kepentingan yang dikenal dengan
teori keagenan (agency theory).
Hubungan keagenan terjadi ketika
satu atau lebih individu, yang disebut prinsipal menyewa individu atau
organisasi lain yang disebut sebagai agen. Dalam manajemen keuangan, hubungan
keagenan utama terjadi diantaranya :
1. Pemegang
saham dan manajer
2. Manajer
dan pemilik utang
Ø Pemegang
saham versus manajer
Para manajer didorong untuk bertindak demi kepentingan umum dari
pemegang saham melalui insentif-insentif yang memberikan imbalan atas setiap
kinerja yang baik atau hukuman untuk kinerja buruk. Beberapa cara memotivasi
para manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham antara
lain :
a. Kompensasi
manajer
Kompensasi ini bertujuan untuk :
a) menarik dan mempertahankan manajer yang
cakap.
b) menyelaraskan tindakan manajer sedekat
mungkin dengan kepentingan pemegang saham untuk memaksimalkan harga saham.
Dan perusahaan memberikan saham kinerja kepada
eksekutif atas dasar kinerja perusahaan. Dengan tiga bagian yang diberikan
klepada seorang eksekutif yaitu :
a. gaji tahunan yang telah ditentukan untuk
memenuhi biaya hidup.
b. bonus yang diberikan pada akhir tahun
tergantung profitabilitas perusahaan.
c. opsi membeli saham atau bagian saham aktual
yang memberikan imbalan bagi eksekutif untuk kinerja jangka panjang.
b. Intervensi
langsung oleh pemegang saham
Para
manajer memiliki kekuatan untuk menerapkan pengaruh yang besar atas operarasi
perusahaan. yang dapat dilakukan oleh manajer adalah :
1. Mereka
dapat berbicara langsung dengan manajemen perusahaan dan membuat saran mengenai
bisnis tersebut
2. Setiap
pemegang sahan yang memegang saham minimal $2000 selama satu tahun dapat mensponsori
sebuah usulan yang harus diputuskan pada rapat tahunan.
c. Ancaman
pemecatan
Situasi
ini terjadi ketika saham dari sebagian besar perusahaan telah didistribusikan
dengan luas dan disertai dengan pengendalian manajemen atas mekanisme voting
yang kuat, sehingga pemegang saham digulingkan dari suatu tim.
d. Ancaman
pengambilalihan
Akan
terjadi pengambilalihan perusahaan ketika sraham sebuah perusahaan dinilai
terlalu rendah yang diakibatkan manajemennya yang buruk.
Ø Pemegang
saham(manajer) versus kreditor
Disini Pemegang saham(manajer) versus kreditor memiliki kepentingan
yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama. kreditor memiliki klaim atas
sebagian dari arus laba perusahaan untuk pembayaran bunga dan pokok utang, dan
mereka memiliki klaim atas asset perusahaan di waktu terjadinya kebangkrutan.
Sedangkan pemegang saham (manajer) memiliki kendala atas keputusan-keputusan
yang memengaruhi profitabilitas dan resiko perusahaan.
2.16
Tindakan Manajerial Untuk Memaksimalkan
Kekayaan Pemegang Saham
Ada tiga faktor yang dapat
menentukan harga saham perusahaan, yaitu :
a. Semua
aset keuangan, termasuk saham perusahaan, dinilai sejauh mana asset tersebut
dapat menghasilkan arus kas
b. Kapan
arus kas itu terjadi agar dapat di investasikan kembali untuk menghasilkan
tambahan laba.
c. Suatu
saham yang arus kasnya secara relatif lebih pasti daripada saham yang arus
kasnya relatih lebih berisiko.
Dan didalam perusahaan, para manajer membuat keputusan kebijakan
deviden mengenai banyaknya laba saat ini yang akan dibayarkan untuk deviden
sebagai ganti dari dipertahankan untuk diinvestasikan kembali didalam
perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ø Dibidang
keuangan terdiri atas tiga bagian yang saling berkaitan :
1. Pasar
uang dan pasar modal
2. Investasi
3. Manajemen
keuangan
Ø Tiga
bentuk utama dari organisasi bisnis adalah kepemilikan perseorangan,
persekutuan dan perseroan terbatas
Ø Bentuk
perseroan terbatas lebih menguntungkan karena dapat memaksimalkan nilai-nilai
perusahaan yang lebih tinggi seperti pendapatan usaha yang besar.
Ø Tujuan
staf keuangan adalah untuk mendapatkan dan menggunakan dana sehingga dapat
memaksimalkan nilai perusahaan
Ø Tujuan
utama manajemen adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dan dapat
memaksimalkan harga saham perusahaan
Ø Maslah
keagenan adalah suatu konflik yang terjadi antara prinsipal dan agen yang
mempunyai dua hubungan yaitu :
1. Hubungan
yang terjadi antara pemilik perusahaan dan manajemennya
2. Hubungan
yang terjadi antara manajer (atas nama pemegang saham) dan pemegang utang
Ø Motivasi
untuk manajer agar bertindak demi kepentingan pemegang saham, yaitu :
1. Memberi
kompensasi yang terstruktur
2. Intervensi
langsung oleh pemegang saham
3. Ancaman
pemecatan
4. Ancaman
pengambilalihan
Ø Harga saham perusahaan tergantung pada arus
kas dan tingkat resikonya yang dibayarkan kepada pemegang saham. Dan tingkat
resiko dari arus kas dipengaruhi oleh lingkungan keuangan dan
keputusan-keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan dividen yang dibuat oleh
manajer keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, F. Eugene, Houston, Joel
.F 2010, Dasar - Dasar
Manajemen Keuangan .Salemba Empat, Jakarta.
Brigham, F.
Eugene, Houston, Joel
.F 2006, Fundamentals Of Financial Management .Salemba Empat, Jakarta.
Brigham, F.
Eugene, Houston, Joel
.F 2011, Fundamentals Of Financial Management .Salemba Empat, Jakarta.