Angkringan Digital

Minggu, 26 Mei 2013

TINJAUAN MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan dari bab ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada anda mengenai apa yang di maksud dengan manajemen keuangan. Setelah anda menyelesaikan bab ini, maka anda seharusnya sudah memiliki pandangan yang cukup baik tentang apa yang mungkin akan dilakukan oleh mahasiswa yang mengambil jurusan keuangan setelah mereka lulus nanti. Anda juga seharusnya telah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang :
1.      Beberapa kekuatan yang akan memengaruhi manajemen keuangan di masa depan.
2.      Posisi keuangan dalam sebuah organisasi perusahaan.
3.      Hubungan antara manajer-manajer keuangan dan rekan-rekan mereka di departemen akutansi, pemasaran, produksi, dan sumber daya manusia.
4.      Tujuan-tujuan perusahaan.
5.      Cara bagaimana para manajer keuangan dapat memberikan kontribusinya dalam pencapaian tujuan-tujuan tersebut.

1.2  Rumusan Masalah
Ø  Ingin mengetahui secara luas tentang tinjauan manajamen keuangan ?







BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien (Sartono, 1998). Pendapat lain mengemukakan manajemen keuangan adalah pengaturan kegiatan keuangan yang menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002: 4). Sedangkan menurut Husnan (2000) manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah pengaturan kegiatan keuangan yang mencakup keputusan investasi, pembiayaan, dan deviden suatu perusahaan.

2.2 Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan
Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, (1995: 3) fungsi manajemen keuangan adalah menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu perusahaan. Pendapat lain yang dikemukakan J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, (1995: 21) fungsi utama manajemen keuangan adalah merencanakan, memperoleh, dan menggunakan dana untuk menghasilkan kontribusi maksimum terhadap operasi yang efisien dari suatu organisasi. Sedangkan tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (maximation wealth of stockholder) melalui maksimalisasi nilai perusahaan. Tujuan ini dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh di masa mendatang.




2.3 Peluang Karir Dalam Manajemen Keuangan
            Bagian keuangan terdiri atas tiga bidang yang saling berkaitan :
1.      Pasar uang dan modal, yang berurusan dengan bursa saham dan institusi-institusi keuangan.
2.      Investasi, yang berfokus pada keputusan yang diambil oleh baik investor individual maupun institusional ketika mereka memilih sekertaris-sekertaris untuk portofolio investasi mereka.
3.      Manajemen keuangan, atau “keuangan bisnis” yang melibatkan pengmbilan-pengambilan keputusan didalam perusahaan.
Terdapat banyak dan beragam kesempatan karir didalam setiap bidang, tetapi para manajer keuangan harus memiliki pengetahuan dari ketiga bidang tersebut jika mereka ingin mampu melaksanakan pekerjaan mereka dengan baik.
2.4 Uang dan Pasar Modal
            Kebanyakan orang yang mengambil jurusan keuangan akan bekerja di institusi-institusi keuangan, termasuk diantaranya bank, perusahaan asuransi, reksa dana, dan perusahaan-perusahaan perbankan investasi. Untuk meraih sukses di bidang ini, kita membutuhkan pengetahuan akan teknik-teknik valuasi, factor-faktor yang menyebabkan naik dan turunnya tingkat suku bunga, peraturan-peraturan dimana industry keuangan menjadi subyek dan berbagai jenis instrument-instrumen keuangan (hipotek, kredit mobil, sertifikat deposito dan seterusnya). Kita juga membutuhkan pengetahuan umum tentang seluruh aspek dari administrasi bisnis, karena manajemen dari sebuah institusi keuangan pastinya akan melibatkan akutansi, pemasaran, personalia dan system computer, disamping manajemen keuangan. Kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis adalah suatu hal yang penting disini, termasuk juga “keahlian menghadapi orang” atau kemampuan untuk membuat orang lain melakukan pekerjaan mereka dengan baik.



2.5 Investasi
            Para lulusan dibidang keuagan yang melanjutkan kearah investasi sering kali akan bekerja pada perusahaan sekuritas seperti Merrill Lynch, bank di bagian penjualan maupun sebagai seorang analis sekuritas.yang lain akan bekerja untuk bank, reksa dana, atau perusahaan-perusahaan asuransi didalam mengelola portofolio investasi mereka; untuk kantor konsultan keuangan yang akan memberikan saran kepada investor-investor individual ataupun dana pension mengenai bagaimana cara menginvestasikan modal mereka; untuk perbankan investasi yang  fungsi utamanya adalah untuk membantu bisnis mendapatkan modal baru; atau sebagai perencanaan keuangan yang tugasnya adalah untuk membantu individu-individu mengembangkan tujuan dan portofolio keuangan dalam jangka panjang. Tiga fungsi utama di dalam bidang investasi adalah penjualan, menganalisis masing-masing sekertaris, dan menentukan campuran sekuritas yang optimal bagi tiap investor.
2.6 Manajemen Keuangan
            Manajemen keuangan adalah bidang yang terluas dari ketiga bidang yang telah disebutkan sebelumnya, dan yang paling banyak memiliki peluang pekerjaan. Manajemen keuangan memiliki arti penting disemua jenis bisnis, termasuk perbankan dan institusi-institusi keuangan lainnya, sekaligus juga perusahaan-perusahaan industry dan ritel. Manajemen keuangan juga penting pula artinya didalam operasi-operasi pemerintah, mulai dari sekolah maupun rumah sakit hingga departemen jalan raya. Peluang pekerjaan dibidang manajemen keuangan juga dapat dimulai dari mengambil keputusan sehubungan dengan ekspansi pabrik hingga memilih jenis sekuritas apa yang diterbitkan ketika melakukan ekspansi pendanaan. Para manajer keuangan juga memiliki tanggung jawab untuk menentukan syarat-syarat kredit ketika pelanggan ingin melakukan pembelian, berapa banyak persediaan yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan, berapa banyak uang tunai yyang disimpan dikasir, keputusan untuk memilih mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain (analisis penggabungan usaha, dan berapa banyak laba perusahaan yang akan dimasukkan embali kedalam bisnis atau dibayarkan sebagian deviden.
            Tanpa memandang bidang apa yang akan dipilih oleh seseorang yang mengambil jurusan keuangan, ia akan tetap membutuhkan pengetahuan dari bidang tersebut. Sebagai contoh, seorang petugas pinjaman bank tidak akan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik tanpa memiliki suatu pemahaman yang baik pula akan manajemen keuangan, karena ia harus menilai seberapa baik suatu bisnis telah dioperasikan. Jadi jika anda memutuskan untuk memilih bidang keuangan sebagai karir anda, anda akan perlu mengetahui beberapa hal dari ketiga bidang tersebut.
            Tetapi andaikan anda tidak merencanakan mengambil bidang keuangan sebagai jurusan anda. Apakah subyek ini masih penting artinya bagi anda? Tentu saja, karena dua  alasan :
1.      Anda memerlukan pengetahuan dibidang keuangan dalam membuat banyak keputusan pribadi, mulai dari melakukan investasi untuk masa-masa pensiun anda sampai memutuskan apakah anda akan menyewa atau membeli sebuah mobil.
2.      Hampir seluruh keputusan bisnis yang penting memiliki implikasi keuangan, sehingga keputusan-keputusan yang penting umumnya dibuat oleh suatu tim yang terdiri atas perwakilan departemen akutansi, keuangan, hukum, pemasaran, personalia, dan produksi.
Oleh karenanya, jika anda ingin berhasil diarena bisnis, anda harus memiliki kompetensi yang tinggi dibidang anda sendiri, pemasaran misalnya, disamping pemahaman akan disiplin bisnis yang lain, termasuk keuangan.
Jadi, terdapat implikasi-implikasi keuangan yang di hamper semua keputusan bisnis, dan para eksekutif nonkeuangan secara sederhana harus mengetahui cukup banyak ilmu keuangan untuk menangani implikasi-implikasi tersebut di dalam analisis terspesialisasi mereka masing-masing. Karena hal itu, setiap mahasiswa bisnis, tanpa melihat jurusannya, sebaiknya memiliki kepentingan dengan manajemen keuangan.  
2.7 Manajemen Keuangan Di Era Milenium Baru
            Ketika manajemen keuangan muncul sebagai satu bidang study yang terpisah diaeal tahun 1900-an, penekanan yang diberikannya adalah pada aspek-aspek hukum dari penggabungan usaha, pembentukan perusahaan-perusahaan baru, dan beragam jenis sekuritas yang dapat diterbitkan oleh perusahaan untuk menghimpun modal. Selama masa depresi di tahun 1930-an, penekanan tersebut bergeser kearah kebangkrutan dan reorganisasi, likuiditas perusahaan, dan peraturan0peraturan bursa saham. Selama tahun 1940-an dan awal 1950-an, keuangan terus diajarkan sebagai sebuah subyek yang deskriptif dan institusional, yang lebih di lihat dari sudut pandang pihak luar daripada sudut pandang seorang manajer. Akan tetapi, suatu pergerakan ke arah analisis teoretis telah dimulai diakhir tahun 1950-an, dan fokusnya berpindah kearah keputusan-keputusan manajerial yang dirancang untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
            Focus pada memaksimalkan nilai masih terus dilanjutkan ketika kita memulai abad ke-21. Namun, terdapat dua tren lain yang semakin memiliki arti penting. Yang perama, globalisasi bisnis dan yang kedua, meningkatnya penggunaan teknologi informasi.kedua tren ini memberikan kesempatan-kesempayan baru yang menggembirakan bagi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas dan mengurangi resikonya. Akan tetapi tren-tren ini juga mengarah pada peningkatan persaingan dan munculnya resiko-resiko baru.untuk menekankan masalah-masalah tersebut disepanjeng buku, profil mengenai bagaimana perusahaan atau industry telah di pengaruhi oleh meningkatnya globalisasi dan perubahan teknologi akan di sajikan secara rutin. Profil-profil ini dapat ditemukan dikotak yang berjudul “perspektif global” dan “peranan teknologi.”
2.8 Globalisasi Bisnis
            Banyak perusahaan saat ini semakin mengandalkan diri pada operasi-operasi di luar negeri. Table 1-1 merangkum prosentase dari pendapatan dan laba luar negri untuk 10 perusahaan terkemuka. Sangat jelas bahwa kesepuluh perusahaan “Amerika” ini memiliki kepentingan-kepentingan internasional.
Table 1.1
Presentase Pendapatan dan Laba Bersih Operasi di Luar Negeri untuk 10 Perusahaan Terkemuka
Perusahaan
Presentase pendapatan yang berasal dari luar negeri
Presentase laba bersih yang dihasilkan di luar negeri
Coca-cola
60,8
35,9
Exxon Mobile
69,4
60,2
General Electric
32,6
25,2
General Motor
26,1
60,6
IBM
57,9
48,4
JP Morgan Chase & Co.
35,5
51,7
McDonald’s
63,1
61,7
Merck
18,3
58,1
Minn. Mining & Mfg.
52,9
47,0
Sears, Roebuck
10,5
7,8

            Empat factor telah mengarah pada meningkatnya globalisasi dibidang bisnis:
1.      Penigkatan dibidang komunikasi dan transportasi telah menurunkan biaya pengiriman dan membuat perdagangan internasional menjadi lebih mungkin untuk dilakukan.
2.      Meningkatnya pengaruh politis dari para konsumen, yang menginginkan produk-produk dengan harga yang rendah namun bermutu tinggi. Hal ini telah membantu mengurangi pembatasan perdagangan yang dirancang untuuk memproteksi pabrikan domestic dan para karyawannya yang tidak efisien dan berbiaya tinggi.
3.      Dengan semakin majunya teknologi, biaya pengembangan produk-produk baru juga ikut meningkat. Peningkatan biaya ini telah mengarah pada terciptanya kerjasama diantara perusahaan-perusahaan seperti Eastman Kodak dan SANYO, dan pada operasi-operasi global dari banyak perusahaan ketika mereka mencoba untuk memperluas pasar dan akhirnya menyebakan biaya pengembangan pada penjualan unit yang meningkat.
4.      Di sebuah dunia yang dipenuhi perusahaan-perusahaan multinasional yang mampu memindahkan produksi ke tempat manasaja yang memiliki biaya rendah, sebuah perusahaan yang operasi produknya dibatasi di hanya suatu Negara tidak akan dapat berkompetisi kecuali jika biaya di Negara asalnya ternyata memang rendah, suatu kondisi yang tidak selalu terjadi di banyak perusahaan AS.
Sebagai akibat dari keempat factor diatas, perusahaan dituntut untuk berproduksi dan menjual secara global jika ingin dapat bertahan hidup. 
Perusahaan-perusahaan jasa, termasuk diantranya bank, agen-agen periklanan, dan kantor akuntan public, juga di paksa untuk ‘go global,” karena perusahaan-perusahaan ini dapat melayani klien multinasional mereka dengan lebih baik jika mereka memiliki operasi di seluruh dunia. Memang tentunya, selalu akan ad aperusahaan yang sepenuhnya domestic. Namun begitu pertumbuhan yang paling dinamis, dan peluang pekerjaan yang terbaik, sering kali terdapat di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia.
Bahkan bisnis yang beroperasi sepenuhnya di Amerika Serikat tidak kebal terhadap efek globalisasi ini. Misalnya, biaya pembuatan rumah di bagian pinggiran Nebraska telah dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan harga kayu- keduanya ditentukan oleh kondisi-kondisi permintaan dan penawaran seluruh dunia. Lebih jauh lagi, permintaan akan rumah-rumah pembuat rumah dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan juga oleh kondisi didalam ekonomi pertanian lokal, yang sangat bergantung pada permintaan Negara asing akan gandum. Untuk beroperasi secara efisien, para pembuat rumah di Nebraska harus mampu meramalkan kebutuhan akan perumahan, dan permintaan tersebut bergantung pada peristiwa-peristiwa di seluruh dunia. Jadi, paling tidak, sedikit pengetahuan tentang kondisi ekonomi global adalah hal yang penting bagi hamper setiap orang, dan tidak hanya bagi mereka yang terlibat dengan bisnis yang beroperasi secara internasional.
2.9 Teknologi Informasi
            Seiring dengan masuknya kita ke era milenium baru, kita akan melihat perkembangan yang terus-menerus dari teknologi computer dan komunikasi, dan hal ini akan terus berlangsung sampai akhirnya merevolusikan baggaimana keputusan-keputusan keuangan dibuat. Perusahaan saling menghubungkan jaringan computer pribadi satu sama lain, ke computer mainframe perusahaan, ke internet, dan ke computer pemasok dan pelanggan mereka. Jadi, manajer keuangan semakin dapat berbagi informasi dan mengadakan pertemuan “tatap muka” dengan kolega-kolega mereka yang terpisah oleh jarak melalui telekonferensi video. Kemampuan untuk mengakses dan menganalisis data secara real-time juga berarti bahwa dalam pengambilan keputusan bisnis, analisis kuantitatif menjadi lebih penting dan “firasat” menjadi kurang berarti. Akibatnya, generasi manajer keuangan ke depan akan membutuhkan keahlian computer dan kuantitatif yang harus lebih kuat daripada yang dibutuhkan di masa lalu.
            Perubahan teknologi tidak hanya memengaruhi resiko dan peluang yang harus dihadapi oleh manajer keuangan setiap hari, namun juga secara dramatis telah mengubah kondisi perusahaan. Table 1-2 menunjukkan 15 perusahaan teratas di peringkat fortune 500 (yang diberi peringkat menurut kapitalisasi pasar mereka) pada tahun 2000, 1990, dan 1980. Perusahaan-perusahaan minyak, kendaraan bermotor dan manufaktur mendominasi peringkat yang awal, sedangkan peringat tahun 2000 mencakup perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada teknologi seperti Microsoft, America Online, Intel, dan Cisco System. Perusahaan-perusahaan lain yang lebih tradisional seeperti Walmart dan Citigroup, yang masuk dalam peringkat ini tahun 2000, telah tumbuh sebagian besar dikarenakan oleh kemampuan mereka untuk mengambil keuntungan dari perubahan teknologi.
Table 2.2
15 Perusahaan Teratas Fortune 500 untuk Tahun 2000, 1990, dan 1980 (Diberi Peringkat Menurut Kapitalisasi Pasar)
2000
1990
1980
General Electric
IBM
Exxon
Exxon Mobile
Exxon
General Motors
Microsoft
General Motors
IBM
Pfizer
Ford Motor
Mobil
Citigroup
General Electric
Texaco
Wal-Mart Stores
Mobil
Standard Oil of California
Intel
DuPont
Gilf Oil
American International Group
Shell Oil
Standard Oil of Indiana
America Online
Chevron
Ford Motor
Merck
Amoco
General Electric
AT&T
Philip Morris
Shell Oil
IMB
Texaco
Atlantic Richfield
Cisco System
Dow Chemical
International Telephone & Telegraph
SBC Communications
Digital Equipment
Eastman Kodak
Verizon Communications
Procter & Gamble
DuPont

            Perubahan teknologi memberikan peluang maupun ancaman. Kemajuan teknologi memungkinkan bisnis untuk mengurangi biaya dan memperluas pasar. Pada waktu yang sama, perubahan teknologi dapat menciptakan tambahan kompetisi, yang mungkin dapat mengurangi profitabilitas di pasar yang sudah ada.
            Industry perbankan menjadi satu contoh yang baik dari pedang teknologi yang bermata dua ini. Kemajuan teknologi telah memungkinkan bank-bank memproses informasi dengan jauh lebih efisien, yang selanjutnya akan mengurangi biaya memproses cek, memberikan kredit, dan mengidentifikasikan risiko kredit yang buruk. Teknologi juga memungkinkan bank-bank melayyani nasabah mereka secara lebih baik. Sebagai contoh, nasabah bank saat ini menggunakan anjungan tunai mandiri (ATM) yang tersebar di mana-mana, mulai dari supermarket sampai mal lokal. Kini, banyak bank juga menawarkan produk-produk yang memungkinkan nasabah mereka menggunakan internet untuk mengelola rekening mereka dan untuk membayar  tagihan-tagihan. Akan tetapi, perubahan teknologi juga mengancam profitabilitas bank-bank tersebut. Banyak nasabah tidak lagi merasa tertarik untuk menggunakan bank lokal, dan internet memungkinkan mereka untuk belanja dimana saja di seluruh dunia untuk mendapatkan tingkat simpanan dan pinjaman yang terbaik. Satu ancaman yang lebih besar lagi adalah perkembangan secara terus-menerus dari perdagangan elektronik. Perdagangan elektronik memungkinkan pelanggan dan bisnis melakukan transaksi secara langsung, sehingga mengurangi kebutuhan adanya perantara seperti bank-bank komersial. Di tahun-tahun ke depan, manajer keuangan akan harus terus mengikuti perkembangan teknologi, dan mereka harus siap untuk mengadaptasikan bisnis mereka ke lingkungkannya yang mengalami perubahan.
2.10  Bentuk Alternatif Organisasi Bisnis    
            Terdapat tiga bentuk utama organisasi bisnis:
1.      Kepemilikan perseorangan.
2.      Persekutuan atau firma
3.      Perseroan terbatas (PT)
Dilihat dari jumlahnya, sekitar 80 persen perusahaan merupakan perusahaan perseorangan, sedangkan sisanya terbagi rata antara persekutuan dan perseroan terbatas. Namun, jika dilihat dari nilai dolar penjualan, sekitar 80 persen penjualan dari seluruh perusahaan dilakukan oleh perseroan terbatas, sekitar 13 persen oleh kepemilikan perseorangan, dan sekitar 7 persen oleh persekutuan. Karena kebanyakan bisnis dilakukan oleh perseroan terbatas, dalam buku ini kita akan lebih berkonsentrasi pada bentuk organisasi tersebut. Namun, penting untuk memahami perbedaan-perbedaan yang terdapat di masing-masing bentuk tersebut.
2.11 Kepemilikan Perseorangan
            Kepemilika perseorangan (sole proprietorship) adalah suatu bisnis tidak terinkorporasi yang dimiliki oleh seorang individu. Memulai bisnis sebagai kepemilikan perseorangan adalah mudah-kita hanya tinggalmemulai operasi bisnis. Akan tetapi, bahkan bisnis yang terkecil sekalipun biasanya harus diberi izin terlebih dahulu oleh suatu badan pemerintah.
            Kepeilikan ini memiliki tiga keunggulan penting:
1.      Dapat dibentuk dengan mudah dan murah.
2.      Menjadi subyek dari sedikit peraturan pemerintah.
3.      Bisnis ini dapat terhindar dari pajak penghasilan perusahaan (di Indonesia disebut sebagai pajak badan).

Kepemilikan ini juga memiliki tiga kelemahan penting:
1.      Sulit bagi satu kepemilikan perseorangan untuk mendapatkan modal dalam jumlah besar.
2.      Pemilik memiliki kewajiban pribadi yang tidak terbatas untuk utang-utang bisnisnya, yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar dari uang yang diinvestasikan di dalam perusahaan tersebut.
3.      Usia dari suatu bisnis yang diorganisasikan dalam suatu kepemilikan perseorangan terbatas pada usia dari individu yang mendirikannya.
Karena tiga alasan ini, kepemilikan perseorangan utamanya digunakan untuk operasi-operasi bisnis kecil. Namun, banyak bisnis seringkali dimulai dalam bentuk kepemilikan perseorangan dan kemudian diubah menjadi perseroan terbatas manakala pertumbuhan mereka menyebabkan kerugian dari bentuk kepemilikan telah melebihi keuntungannya.



2.12 Persekutuan
          Suatu persekutuan (partnership) terjadi ketika dua atau lebih orang bekerjasama untuk melakukan suatu bisnis nonkorporasi. Persekutuan dapat beroperasi di bawah derajat formalitas yang berbeda-beda, mulai dari informal, kesepakatan lisan, sampai persetujuan formal yang dicatatkan pada sekertaris Negara bagian di Amerika Serikat di mana persekutuan tersebut dibentuk. Keunggulan utama dari persekutuan adalah biayanya yag rendah dan kemudahan pembentukan. Persekutuan juga terhindar dari pajak penghasilan perusahaan. Kelemahannya sama dengan yang dikaitkan pada kepemilikan perseorangan:
1.      Kewajiban yang tidak terbatas.
2.      Usia organisasi yang tidak terbatas.
3.      Kesulitan dalam memindahkan kepemilikan.
4.      Kesulitan dalam mendapatkan modal dalam jumlah besar.
Tentang keajiban, para mitra atau partner memiliki potensi untuk kehilangan harta pribadinya, bahkan harta yang tidak diinvestasikan di dalam bisnis tersebut, karena menurut hukum persekutuan, setiap mitra memiliki kewajiban atas utang-utang bisnisnya. Oleh karena itu, jika salah satu mitra tidak mampu memenuhi kewajiban proratanya ketika persekutuan tersebut mengalami kebangkrutan, mitra-mitra yang lain harus mampu memenuhi klaim yang belum terpenuhi tersebut, menggunakan harta pribadi mereka sampai tingkat yang dibutuhkan. Para mitra dari kantor akuntan public nasional Laventhol dan Horwath, suatu persekutuan besar yang bangkrut akibat tuntutan yang diajukan oleh para investor yang mengandalkan diri pada laporan audit mereka yang salah, mendapat pelajaran tentang resiko yang terdapat dalam menjalankan bisnis sebagai suatu persekutuan. Saat ini, Arthur Andersen sedang berjuang untuk menghindari nasib yang sama. Jadi, seorang mitra texas yang mengaudit sebuah bisnis yang sedang jatuh dapat memberikan keruntuhan pada seorang mitra dari new York yang bahkan tidak pernah mendekati perusahaan klien tersebut.
Tiga kelemahan yang pertama-keajiban yang tidak terbatas, organisasi yang tidak permanen, dan kesulitan dalam memindahkan kepemilikan-menyebabkan adanya kelemahan yang keempat, kesulitan yang dimiliki persekutuan untuk menarik sejumlah besar modal. Hal ini umumnya bukanlah suatu masalah untuk perusahaan yang tumbuh secara perlahan, tetapi jika produk atau layanan suatu perusahaan benar-benar maju, dan jika perusahaan perlu untuk mendapatkan modal dalam jumlah besar untuk mengapitalisasikan peluangnya, kesulitan dalam menarik modal dappat menjadi sebuah hambatan besar. Jadi, perusahaan-perusahaan yang tumbuh seperti Hewlett-packard dan Microsoft umumya memulai hidupnya sebagai suatu kepemilikan perseorangan atau persekutuan, tetapi pada suatu titik tertentu para pendirinya merasa perlu untuk mengubahnya menjadi suatu perseroan terbatas.
2.13 Bentuk-Bentuk Badan Usaha
            Aspek penting penting manajemen keuangan bagi seluruh usaha baik yang besar maupun yang yang kecil sekalipun semuanya sama. Ada tiga jenis bentuk usaha utama yaitu :
1.      Kepemilikan perseorangan ( proprietorship)
Kepemilikan perseorangan adalah suatu usaha yang dimiliki oleh satu orang dan tidak berbadan hukum. Kepemilikan perseorangan ini memiliki tiga keunggulan, yaitu
a.       Dapat dibentuk dengan mudah dan murah
b.      Tidak terlalu diatur oleh peraturan pemerintah
c.       Menjadi subjek dari pajak penghasilan yang yang lebih rendah daripada perseroan terbatas
Dan kepemilikan perseorangan juga memiliki tiga keterbatasan, yaitu :
a.       Pemiliknya memiliki kewajiban pribadi yang tidak terbatas atas utang usaha yang melebihi investasinya.
b.      Sulit mendapat modal yang tinggi atau besar
c.       Usia usahanya terbatas

2.      Persekutuan (partnership)
Persekutuan adalah suatu usaha yang dimiliki oleh dua atau lebih orang dan tidah berbadan hukum yang memutuskan untuk melakukan suatu usaha bersama. Kepemilikannya memiliki keunggulan yang sama seperti perseorangan. Dan memiliki tiga keterbatasan yang sama seperti kepemilikan persekutuan. Hanya saja bedanya masalah kewajiban, setiap sekutu bertanggung jawab atas utang usaha. Jika salah satu sekutu tidak mampu memenuhi kewajibannya, maka sekutu lain harus bertanggungjawab atas sekutu lain untuk membantu membayar klaim yang belum terpenuhi.

3.      Perseroan Terbatas (corporations)
Perseroan terbatas adalah suatu entitas hukum yang dibentuk oleh suatu negara bagian. Ada tiga faktor yang memudahkan perseroan terbatas ini mendapat modal sesuai dengan kebutuhan, yaitu :
1.       dipisah dan dibedakan dari pemilik dan manajernya
2.      memiliki usia yang tidak terbatas
3.      pemilik tidak bertanggungjawab atas investasinya dan mudahnya dalam pemindahan kepemilikan
Dan kelemahan perseroan terbatas ini adalah pajak, yaitu laba perseroan terbatas menjadi subjek dari perpajakan ganda pada tingkat perusahaan. Ada tiga alas an membentuk perseroan terbatas untuk membandingkan keuntungan :
a.       Kewajiban Terbatas mengurangi resiko yang di tanggung oleh investor
b.      Nilai perusahaan bergantung pada peluangnya untuk menarik modal
c.       Nilai asset bergantung pada likuiditas
2.14 Harga Saham Dan Nilai Pemegang Saham
            Tujuan utama manajemen adalah untuk memaksimalisasi kekayaan  pemegang saham (stockholder wealth maximization)dengan mempertimbangkan resiko dan waktu yang terkait dengan perkiraam raba persaham. meliputi :
            Perusahaan memiliki beberapa departemen yang berbeda, antara lain pemasaran, akuntansi, produksi, sumber daya manusia. Dan tugas utama departemen keuangan adalah mengevaluasi usulan keputusan dan menilai pengaruhnya pada harga  saham dan kekayaan pemegang saham.


2.15 Hubungan Keagenan
            Para manajer diberi kekuasaan oleh para pemilik perusahaan, yaitu pemegang saham untuk untuk membuat keputusan, dimana hal ini menciptakan potensi konflik kepentingan yang dikenal dengan teori keagenan (agency theory).
            Hubungan keagenan terjadi ketika satu atau lebih individu, yang disebut prinsipal menyewa individu atau organisasi lain yang disebut sebagai agen. Dalam manajemen keuangan, hubungan keagenan utama terjadi diantaranya :
1.      Pemegang saham dan manajer
2.      Manajer dan pemilik utang

Ø  Pemegang saham versus manajer
Para manajer didorong untuk bertindak demi kepentingan umum dari pemegang saham melalui insentif-insentif yang memberikan imbalan atas setiap kinerja yang baik atau hukuman untuk kinerja buruk. Beberapa cara memotivasi para manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham antara lain :
a.       Kompensasi manajer
Kompensasi ini bertujuan untuk :
a) menarik dan mempertahankan manajer yang cakap.
b) menyelaraskan tindakan manajer sedekat mungkin dengan kepentingan pemegang saham untuk memaksimalkan harga saham.
Dan perusahaan memberikan saham kinerja kepada eksekutif atas dasar kinerja perusahaan. Dengan tiga bagian yang diberikan klepada seorang eksekutif yaitu :
a. gaji tahunan yang telah ditentukan untuk memenuhi biaya hidup.
b. bonus yang diberikan pada akhir tahun tergantung profitabilitas perusahaan.
c. opsi membeli saham atau bagian saham aktual yang memberikan imbalan bagi eksekutif untuk kinerja jangka panjang.
b.      Intervensi langsung oleh pemegang saham
Para manajer memiliki kekuatan untuk menerapkan pengaruh yang besar atas operarasi perusahaan. yang dapat dilakukan oleh manajer adalah :
1.      Mereka dapat berbicara langsung dengan manajemen perusahaan dan membuat saran mengenai bisnis tersebut
2.      Setiap pemegang sahan yang memegang saham minimal $2000 selama satu tahun dapat mensponsori sebuah usulan yang harus diputuskan pada rapat tahunan.

c.       Ancaman pemecatan
Situasi ini terjadi ketika saham dari sebagian besar perusahaan telah didistribusikan dengan luas dan disertai dengan pengendalian manajemen atas mekanisme voting yang kuat, sehingga pemegang saham digulingkan dari suatu tim.

d.      Ancaman pengambilalihan
Akan terjadi pengambilalihan perusahaan ketika sraham sebuah perusahaan dinilai terlalu rendah yang diakibatkan manajemennya yang buruk.

Ø  Pemegang saham(manajer) versus kreditor
Disini Pemegang saham(manajer) versus kreditor memiliki kepentingan yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama. kreditor memiliki klaim atas sebagian dari arus laba perusahaan untuk pembayaran bunga dan pokok utang, dan mereka memiliki klaim atas asset perusahaan di waktu terjadinya kebangkrutan. Sedangkan pemegang saham (manajer) memiliki kendala atas keputusan-keputusan yang memengaruhi profitabilitas dan resiko perusahaan.




2.16  Tindakan Manajerial Untuk Memaksimalkan Kekayaan Pemegang Saham
            Ada tiga faktor yang dapat menentukan harga saham perusahaan, yaitu :
a.       Semua aset keuangan, termasuk saham perusahaan, dinilai sejauh mana asset tersebut dapat menghasilkan arus kas
b.      Kapan arus kas itu terjadi agar dapat di investasikan kembali untuk menghasilkan tambahan laba.
c.       Suatu saham yang arus kasnya secara relatif lebih pasti daripada saham yang arus kasnya relatih lebih berisiko.
Dan didalam perusahaan, para manajer membuat keputusan kebijakan deviden mengenai banyaknya laba saat ini yang akan dibayarkan untuk deviden sebagai ganti dari dipertahankan untuk diinvestasikan kembali didalam perusahaan.












BAB III
PENUTUP
3.1              Kesimpulan
Ø  Dibidang keuangan terdiri atas tiga bagian yang saling berkaitan :
1.      Pasar uang dan pasar modal
2.      Investasi
3.      Manajemen keuangan
Ø  Tiga bentuk utama dari organisasi bisnis adalah kepemilikan perseorangan, persekutuan dan perseroan terbatas
Ø  Bentuk perseroan terbatas lebih menguntungkan karena dapat memaksimalkan nilai-nilai perusahaan yang lebih tinggi seperti pendapatan usaha yang besar.
Ø  Tujuan staf keuangan adalah untuk mendapatkan dan menggunakan dana sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan
Ø  Tujuan utama manajemen adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dan dapat memaksimalkan harga saham perusahaan
Ø  Maslah keagenan adalah suatu konflik yang terjadi antara prinsipal dan agen yang mempunyai dua hubungan yaitu :
1.      Hubungan yang terjadi antara pemilik perusahaan dan manajemennya
2.      Hubungan yang terjadi antara manajer (atas nama pemegang saham) dan pemegang utang
Ø  Motivasi untuk manajer agar bertindak demi kepentingan pemegang saham, yaitu :
1.      Memberi kompensasi yang terstruktur
2.      Intervensi langsung oleh pemegang saham
3.      Ancaman pemecatan
4.      Ancaman pengambilalihan
Ø   Harga saham perusahaan tergantung pada arus kas dan tingkat resikonya yang dibayarkan kepada pemegang saham. Dan tingkat resiko dari arus kas dipengaruhi oleh lingkungan keuangan dan keputusan-keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan dividen yang dibuat oleh manajer keuangan.

DAFTAR PUSTAKA
Brigham, F. Eugene, Houston, Joel .F 2010, Dasar - Dasar Manajemen Keuangan .Salemba Empat, Jakarta.
Brigham, F. Eugene, Houston, Joel .F 2006, Fundamentals Of Financial Management .Salemba Empat, Jakarta.
Brigham, F. Eugene, Houston, Joel .F 2011, Fundamentals Of Financial Management .Salemba Empat, Jakarta.


--------------------------------------
irchams1993group. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Free Web Hosting | Top Hosting